Acara ini berlangsung di depan bangunan bekas Matahari Mall yang terbakar. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara 'Festival Kopi Muria Kudus Menyeduh' untuk mengangkat potensi kopi Robusta asal perbukitan Muria, yang cukup melimpah.
"Kami sedang mempromosikan kopi Muria, jenis Robusta. Kami bagikan 1.500 gelas kopi Muria, jenis Robusta, kepada pengguna jalan secara gratis, sore ini, " kata Sekda Kudus Sam'ani Intakoris ditemui tengah membagikan gelas kopi ke pengguna jalan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Kami juga ingin memberdayakan petani kopi di pegunungan Muria. Termasuk dari pedagang untuk membeli hasil pertanian dari petani kopi Muria," jelasnya lebih lanjut.
Kopi hitam jenis Robusta ini dibagikan ke warga dengan sedikit campuran gula. Tujuannya agar kopi Muria bisa lebih diterima masyarakat setempat. Tentu rasa pahitnya kopi tetap pekat terasa.
Menurutnya jika dibandingkan dengan kopi Robusta dari daerah lain, Robusta Muria memiliki rasa yang berbeda.
"Kopi Muria punya rasa, asamnya yang pas, pahitnya juga pas, bahkan menurut pendapat saya, sedikit mengandung uranium. Tapi perlu ada penelitian khusus soal ada kandungan uraniumnya," terang pria yang juga pemilik salah satu coffee shop di Kudus.
"Ada kandungan kafein yang tidak terlalu tinggi. Sehingga tidak bikin pusing kepala bagi peminumnya. Terlebih, rasa kopi kan memang tergantung dari lokasi menanamnya. Sehingga beda dengan yang lainnya," jelasnya lebih lanjut.
![]() |
Ia berharap dengan kegiatan bagi kopi gratis dan Festival Kopi Muria ini akan lebih dikenal dan berdampak terhadap kesejahteraan petani kopi.
"Kami sebagai sekda juga ingin memaksimalkan potensi yang ada," harapnya.
Apakah kegiatan itu akan dilakukan secara rutin? Ia belum bisa memastikan. Sebab perlu dilakukan evaluasi ke depan. Kendati demikian, ia berpendapat kopi Muria kini mulai dikenal warga setempat khususnya.
"Muncul banyak coffee shop. Kami melihatnya sebagai hal yang bagus. Kami tidak memandang siapa pelakunya, yang penting mereka mengenalkan kopi Muria," jelasnya.
![]() |
Di lokasi pembagian, pengguna jalan yang tengah melintas penasaran dengan kopi Muria. Mereka menyempatkan berhenti sejenak untuk mencicipi segelas kopi. Sebagian besar adalah pemotor, sopir dan penumpang angkutan umum, serta mobil pribadi.
"Terima kasih, pak. Kopinya enak. Bikin melek di jalan. Terutama sopirnya, " kelakar seorang penumpang mobil pribadi saat dia bersama rombongan menyeduh kopi Muria.
(odi/odi)